Moving Average

 Jika akan melakukan trading di utamakan mengerti indikator yang banyak digunakan oleh banyak trader di seluruh dunia. Ada banyak jenis indikator yang digunakan dalam trading, berikut masing-masing indikator serta penjelasannya :

Moving Average

Merupakan indikator yang paling sering digunakan dan paling standar. Jika di Indonesiakan artinya kira-kira adalah rata-rata bergerak. Moving average sendiri memiliki aplikasi yang sangat luas meskipun sederhana. Dikatakan sederhana karena pada dasarnya metode ini hanyalah pengembangan dari metode rata-rata yang biasa kita kenal di sekolah (nah, ada gunanya juga bukan kita bersekolah?).

Moving average mempunyai tiga varian yang berbeda yaitu Simple Moving Average, Weighted Moving Average dan Exponential Moving Average. Masing-masing merupakan metode rata-rata bergerak, hanya saja cara me-rata-ratakannya yang berbeda satu sama lain.

A. Simple Moving Average (SMA)

Aplikasi SMA

Ada beberapa kegunaan dari SMA. Secara garis besar dapat digunakan untuk hal-hal berikut:
1. Menentukan trend yang akan terjadi.
2. Menentukan  titik support dan resistance.
3. Memuluskan indikator lain yang terlalu bergerigi.

MA dapat digunakan untuk menentukan arah trend, untuk menentukan proteksi, untuk masuk atau keluar (entry maupun exit) untuk meratakan (smoothing) gerakan-gerakan harga yang terlalu kasar, untuk sinyal konfirmasi dengan menggunakannya sebagai sinyal CrossOver,dsb.

Fungsi MA adalah meratakan gerakan pasar yang fluktuatif dan mengidentifikasikan arah pergerakan harga, juga dengan MA bisa menunjukan kekuatan trend dari kecuraman dari sudut garisnya.

Jenis-jenis Moving Average yang lain
1. Simple Moving Average
SMA dihitung dengan cara menambahkan harga yang akan dihitung kemudian dibagi dengan periode lama waktunya. Harga yang dihitung biasanya adalah harga Close. Tapi bisa juga harga High, Low, atau rata-rata dari ketiganya.

2. Weighted (WMA), Exponential (EMA) dan Triangular MA
Beberapa trader beranggapan bahwa harga yang terakhir adalah lebih penting daripada harga yang lebih lama. Sehingga naik/turunnya MA itu, karena pengaruh harga terakhir bukan karena pengaruh data beberapa periode yang lalu. Sehingga harga yang terakhir diberi pemberat berupa bilangan bulat yang dikalikan kepada harga terakhir. Jika pemberat tersebut linier maka disebutlah WMA dan bila berbentuk exponensial disebut EMA. Sedang untuki Triangular MA, penekanan pemberatnya ada pada tengah-tengah periode.

3. Variabel MA dan Time Series MA.
Variable MA adalah EMA yang parameternya dapat berubah (Adaptif) berdasarkan volatilitas dari data. Sedang Time Series MA dihitung berdasarkan teknik linier regresi.

Tips 1
Timing entry dengan menggunakan Single Moving Average (SMA, WMA, EMA) adalah : Buy bila harga (umumnya Close) diatas rata-rata, Sell bila harga dibawah rata-rata.

Tips 2
Single Moving Average sering digunakan sebagai trend filter juga. Yaitu bila harga diatas rata-rata, maka ambillah posisi buy tapi gunakan indicator lain untuk Entry demikian untuk sebaliknya.

http://belajarforex.com/indikator-teknikal/moving-average.html

Tidak menemukan yang dicari, silakan cari Disini


Contoh : Tip forex